Minggu, 02 Maret 2014

Perbedaan Unit Link dengan Reksadana

Perbedaan Unit Link dengan Reksadana - Unit link sekarang ini kembali gencar di promosikan oleh perusahaan asuransi, seperti misalnya produk Commonwealth Life Investra Link yang belakang ini sering muncul di media online. Namun apakah kamu tahu perbedaaan reksa dana dengan unit link? ada banyak orang yang menanyakan apa perbedaan unit link dengan reksa dana, orang lainnya mencari tahu mana yang lebih bagus, beli reksa dana atau unit link? menurut media online Okezone.com jawabannya adalah tergantung kebutuhan.

Masih menurut Okezone.cm, unit link dan reksa dana mempunyai banyak persamaan, keduanya merupakan produk investasi. Perbedaannya, reksa dana semuanya berupa investasi, kalau unit link mempunyai unsur perlindungan. Karena unit link mempunyai unsur proteksi maka unit link dikelola oleh perusahaan asuransi. Dan reksa dana dikella oleh manajer investasi.

Unit link dan reksa dana sama-sama berada dalam pengawasan Otoritas OJK. Persamaan lainnya, kedua produk investasi ini dijual dalam bentuk unit pnyertaan. Dana investor yang membeli produk ini terkumpul menjadi dana kelolaan yang kemudian diinvestasikan ke dalam produk investasi oleh manajer investasi.

Nilai aset yang diinvestasikan kemudian dibagi kedalam sejumlah unit penyertaan yang sering siebut sebagai Nila Aktiva Bersih (NAB) atau harga per unit. NAB berfluktuasi setiap penutupan hari yang mencerminkan pergerakan harga portofolio dalam unit dan jumlah unit yang bertambah atau sebaliknya.

Pada investasi reksa dana, semua dana yang disetorkan investor akan dialokasikan ke dalam portoflio investasi sesuai dengan jenis investasi reksa dana. Reksa dana dikelola oleh manajer investasi yang melakukan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) dengan bank kustodian. Dana investasi dan portofolio aset yang dikelola manajer investasi tersimpan dan dibukukan di Bank Kustodian. Bank Kustodian setiap hari akan mempublikasian NAB per unit reksa dana.

Reksa dana pada umumnya menenrukan biaya pembelian minimal Rp.100 ribu. Investor akan dikenakan biaya pengelolan, pembelian, penjualan, administrasi dan biaya bank kustodian. Besarnya biaya pengellan untuk manajer investasi umumnya berkisar antara 1% per tahun dari total dana yang diinvestasikan. Sementara itu investor akan mendapatkan laporan kinerja dari dana yang diinvestasikan secara berkala.

Pada unit link, dikrenakan merupakan gabungan dari asuransi plus investasi maka dana yang dietorkan nasabah akan dibagi. Sebagai contohnya 30% untuk asuransi dan 70% digunakan untuk inevstasi. Proporsi presentase antara asuransi dan investasi setiap perusahaan berbeda-beda tergantung produk unit link. Namun unit link mempunyai cverge seperti misalnya untuk kematian dan juga masih banyak manfaat tambahan yang bisa diambil.

Dari sisi biaya, pembelian unit link cukup besar baiayannya. Sebagai contohnya, premi tahun pertama sebesar Rp.1.000.000, maka dana yang dialkokasikan untuk investasi tahun pertama sebesar Rp.0 hingga Rp.250.000. Pada tahun ke 5 alokasi dana untuk investasi meningkat bisa sampai Rp.800rb hingga Rp.900rb. Pada tahun ke enam barulah seluruh premi regular yang disetorkan oleh nasabah akan dialokasikan smeuanya untuk inevstasi. Kalau pada reksa dana, sejak tahun pertama dari uang sebesar Rp.1.000.000 akan sepenuhnya digunakan untuk investasi.

Keungulan unit link adalah cocok untuk nasabah yang mempunyai dana terbatas dan juga membutuhkan asuransi ditambah dengan keuntungan berinvestasi. Selain itu unit link juga cocok untuk orang yang tidak suka repot memiliki asruansi dan inevstasi secara terpisah.

Sementara bagi investor yang sudah memunyai asuransi ada baiknya berinvestasi di reksa dana, sehingga seluruh dana yang disetorkan akan dimasukan sepenuhnya untuk investasi. Kelebihan reksa dana, hasil investasi lebih optimal dan juga pencarian dana lebih cepat.

Kekurangan unit link, hasil invvstasi kurang optimal. Pengeambilan dan pembelian harag unit lebih lama di banding reksa dana. Sementara reksa dana kelemahannya adalah bila investor institusi yang memiliki dana besar menarik dananya, maka berisiko menurunkan harga unit secara cepat dan berpotensi merugikan investor ritel dan terjadinya risiko likuiditas.

Mau pilih reksa dana atau unit link, ada baiknya tentukan dulu tujuan investasi, tentukan jangka waktu investasi dan juga jangan lupa pahami profil risiko kita.

Demikian ulasan perbedaan unit link dengan reksadana yang dikutip dari media online okezone.com, semoga dapat memberikan sedikit pemahaman tentang unit link dan reksa dana, sehingga kamu bisa mennetukan pilihan investais yang tepat. Sebagai infomarasi tambahan silahkan pelajari Unit Link Terbaik di Indonesia Commonwealth Life Investra Link, mungkin bisa jadi refrensi bagi kamu untuk memiliki asuransi plus inevestasi sekaligus dalam satu paket.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar